Cerita yang sama, yang selalu berujung di titik yang sama. Bayi mungil kami yang saya gendong, buai, tetapi ketika ingin mengecup lembut dahinya, seketika semua hilang. Berganti dengan pemandangan kamar tidur yang sangat familiar, dengan suara dengkuran suami yang menghiasai latar belakang.
Kamar yang sudah dingin, menjadi semakin dingin. Dan terasa ada satu sudut yang paling dingin. Satu sudut dalam hati. Saking dinginnya, hati itu menjadi retak. Sakit.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan komentar... :)