Sunday, May 27, 2012

Perjalanan Singkat di Singapura (Bagian 2)

Wah, baru sempat update blog! Maafkan, karena belakangan ini banyak yang harus dikerjakan, jadi blog pun tak sempat tersentuh.  Dalam tulisan ini saya akan melanjutkan cerita sebelumnya tentang perjalanan singkat keluarga kami di Singapura.

14 Maret 2012

Hari ini kami berencana ke..... Universal Studios Singapore (USS)! Yeay!! Bagaimana saya tidak senang, sejak awal dibuka saya sudah sangat ingin mengunjungi tempat itu.  Istilahnya seperti mimpi yang menjadi kenyataan.  Dream came true.

Waktu saya kecil, papa pernah bertugas ke Los Angeles, dan beliau menyempatkan untuk mengunjungi Disneyland.  Dari sana papa mengirimkan kartu pos bergambar suasana Disneyland.  Saat itu saya mulai memimpikan untuk pergi ke taman bermain besar seperti halnya Disneyland.  Apalagi saat Disneyland Hong Kong mulai dibuka.  Dalam pikiran saya, Hong Kong masih berada di Asia.  Pasti akan lebih mudah dicapai daripada ke Amerika.  Tapi apa daya, sepertinya mimpi itu masih jauh.  

Dan setelah saya melihat berita bahwa akan ada pembukaan Universal Studios Singapore, saya kembali memiliki angan-angan untuk mengunjungi tempat itu.  Walaupun bukan Disneyland, tapi cukuplah.  Yang penting taman bermain kelas internasional.  Apalagi kalau dilihat-lihat, kemungkinan untuk mengunjungi Singapura lebih besar daripada kemungkinan untuk mengunjungi Hong Kong.  Jadi saya memendam hasrat ke Disneyland dan menumbuhkan keinginan ke USS.  Setiap browsing info tentang USS, keinginan saya semakin menggebu-gebu untuk mengunjunginya.  Apalagi iklannya di media massa selalu besar-besaran.  Sampe buat status Facebook & Twitter segala kalau saya pengen sekali kesana.  Heeeheee...

Tak disangka akhirnya jadi kenyataan.  Alhamdulillah.

Pagi itu kurang bersahabat dengan kami.  Singapura dilanda hujan yang cukup deras.  Saya sudah sempat kecewa karena kemungkinan besar rencana kami batal, paling tidak diundur, padahal kami sudah berpakaian rapi dan siap untuk berangkat.  Tidak mungkin ke tempat itu dalam kondisi hujan deras.  .  Akhirnya kami berdiam sebentar di kamar menunggu hujan berhenti.

Tak lama, hujan pun berhenti.  Saya takjub.  Sepertinya kami direstui untuk pergi ke USS hari itu. :) Kami pun bergegas pergi dengan mengikuti jalan yang telah saya telusuri malam sebelumnya dengan peta.  Yeah, Singapura kota turis, jadi tak perlu ragu akan tersesat di sini.  Di setiap hotel banyak terdapat flyer temapat-tempat yang wajib dikunjungi di Singapura.  Tak lupa, peta lengkap kota Singapura pun ada disediakan di hotel-hotel dan fasilitas umum lainnya.  Peta lengkap yang dimaksud benar-benar lengkap.  Karena di peta itu tersedia juga jalur MRT, bus, dan alat transportasi lain.

Yang saya lihat di peta dan flyer Resort World Sentosa, untuk ke USS kita bisa melalui banyak alternatif.  Bisa dengan Sentosa Express, Public Buses, dan Cable Car .  Dari hotel kami menuju Clarke Quay, stasiun MRT terdekat.  Kami memilih tiket ke Harbour Front.  Begini jalurnya: Clarke Quay ~ Chinatown ~ Outram Park ~ Harbour Front.  Di Harbour Front terdapat Vivo City (Singapore's largest retail and lifestyle destination).  Di Vivo City inilah ada Sentosa Station dimana kita bisa mendapatkan Sentosa Express untuk menuju ke Sentosa.  Hanya dengan S$ 3 kita sudah mendapatkan tiket pulang pergi.  Tak sampai lima belas menit, kereta sudah sampai di Sentosa.

And....  Here we are...!!  Universal Studios Singapore!!! *berbinar-binar*.  Hari itu adalah hari Senin, tapi keadaan di USS sangaaaaat padat.  Kami bahkan susah untuk berfoto di depan bola putar, icon Universal Studios. *sigh* Fotonya sih jadi, tapi kurang enak dilihat karena di belakang juga banyak orang yang berfoto.

Setelah berfoto sebentar, kami mengantri untuk beli tiket.  Antrian lumayan panjang, tapi tetap rapi dan tenang.  Terlihat lah bedanya dengan antrian yang biasa ada di negara tercinta.  Setelah sampai giliran, mama pun membeli tiket seharga S$ 68 per tiket.  Cukup mahal, memang.  Tapi demi pengalaman yang luar biasa, harga tersebut tidak berarti apa-apa.

Masuk ke lingkungan USS.  Wah.  Wah.  Wahh...  Saya tak berhenti takjub.  Rasanya seperti berada di Hollywood.  Mungkin sih ya.  Heeheee...  Karena saya juga belum pernah ke Hollywood, tapi saya rasa mirip, karena mirip dengan lokasi di film-film Hollywood.  Bangunan-bangunan khas nya, plank-plank nama jalannya, juga Walk Of Fame nya.  Benar-benar seperti berada di sana.  Wajarlah, dengan tiket segitu kita jadi bisa 'mengunjungi' Hollywood.  Coba dibandingkan kalau kita pergi langsung ke sana, pastilah biaya yang dibutuhkan jauuuh lebih besar dari itu.

Ada beberapa tokoh yang siap untuk berfoto bersama.  Po si Kungfu Panda, Betty Boop, Frankenstein, Shrek-Fiona.  Sayang sekali saya tak sempat berfoto.  Karena antrian panjang, saya memutuskan untuk keliling dahulu lalu berfoto.  Ternyata sesi foto hanya ada di jam tertentu, dan otomatis terlewat oleh saya yang terlalu banyak menunda karena malas mengantri.  :(

Wahana pertama yang kami masuki adalah Shrek 4-D.  Ruangan pertama yang kami masuki hanya diisi dengan prologue yang lumayan panjang, yang ditonton sambil berdiri.  Sampai-sampai kami kira di situlah pertunjukan yang sebenarnya.  Kami sempat kecewa.  Sudah lelah berdiri, dan 'hanya' mendapatkan pertunjukan seperti itu.  Untunglah sebelum kami memutuskan untuk keluar lagi, pintu theatre terbuka.  Dan di sinilah pertunjukan sebenarnya berlangsung.

Kami mengikuti pertunjukan dengan sangat gembira.  Tempat duduk bergoyang saat donkey berlari, kami kebasahan saat donkey bersin, merasa gatal di kaki saat ada adegan laba-laba berjatuhan, dan lainnya.  Benar-benar luar biasa.  Saya belum pernah menonton film dengan efek 4-D sebelumnya, dan saya benar-benar takjub dengan pertunjukan itu.  Bahkan di akhir, saat adegan peri dipukul sampai akhirnya keluar dari layar dan menabrak loudspeaker yang dipasang di dinding.  Sangat terlihat nyata.

Setelah itu kami berkeliling.  Banyak sekali wahana yang ada di USS.  Tetapi karena saya tipe orang yang tidak terlalu berani dengan hal-hal ekstrim, saya tidak berani mencobanya.  Seperi Battlestar Galactica.  Melihat lekak-lekuk relnya saja sudah membuat mual, apalagi kalau harus naik di atasnya :(

Saat berjalan melewati gerbang WaterWorld, ada panggilan dari petugas "Last minute, last minute!" Panggilan terakhir untuk menyaksikan show WaterWorld.  Kami akhirnya berbelok dan memilih untuk mengikuti pertunjukan WaterWorld.  Bagi yang belum pernah tahu, WaterWorld adalah film yang diproduksi tahun 1995, bercerita tentang keadaan masa depan saat es di kutub mencair dan manusia hidup di atas air.

Show berlangsung secara live.  Sebelum dimulai, para pemain mengajak penonton 'bermain' dengan menyiramkan air ke bangku penonton.  Penonton yang terkena siraman hanya bisa tertawa, tidak mungkin marah karena hal itu adalah bagian dari pertunjukan.  Adegan seperti ledakan, berondongan peluru, pesawat jatuh, dan adegan kejar-kejaran dengan speedboat benar-benar dilakonkan dengan sempurna oleh para aktor/aktris.  Hanya ada satu aktris di sini, pemeran tokoh Helen.  Tapi kelihaiannya memainkan drama action tidak kalah oleh para aktor.  Pertunjukan ditutup dengan keriuhan tepuk tangan dari penonton.  Sangat berbeda memang dengan menonton di televisi.

Setelah melewati beberapa wahana, kami memutuskan untuk mencoba Transformers The Ride.  Di pintu masuk setiap wahana yang akan dimainkan terdapat countdown waktu berapa lama lagi permainan akan dimulai.  Dan countdown di wahana Transformers The Ride menunjukkan bahwa permainan akan dimulai 45 menit lagi.  Rasanya sangat lama, tapi kami memutuskan untuk masuk saja.

Ternyata...

Antriannya sangat panjang.  Dan sangat jauh.  Untuk mengantri saja memakan waktu hampir sejam.  Untunglah kami tak berpatokan dengan countdown waktu.  Wahana di sini, walaupun 4-D tetapi tidak seperti wahana Shrek.  Saya kira tadinya sama, menonton film di theatre.  Ternyata di wahana ini kita harus menaiki sebuah wahana berbentuk mobil yang berjalan di atas rel.  Dialah Bumblebee.  Jadi intinya kita di sana 'berperan' sebagai Bumblebee.  Satu 'mobil' bermuatan sekitar 12 orang, dengan 4 orang di setiap barisnya.

Mobil awalnya melaju pelan, dan terlihat pemandangan kota a la Transformers di depan kami.  Setiap pemandangan ditampilkan dengan sangat menarik.  Setiap kejadian pun berlangsung sangat nyata.  Saat ada roket yang meluncur ke arah kami, kami juga merasakan panasnya.  Saat Bumblebee terlempar, kami pun merasa seperti terbang.  Hal yang sangat menegangkan terjadi saat ada pertempuran.  Kami seperti berada di dalamnya.  Saya pun tanpa sadar kadang menutup mata dan memegang kepala untuk berlindung dari serangan musuh.  Haha...  Memang terasa sangat nyata.  Dan yang menakutkan adalah saat adegan Bumblebee jatuh dari gedung tinggi dan menukik ke bawah.  Rasanya ya seperti kita yang jatuh.  Menegangkan? Sangat!!

Pertunjukan berlangsung cukup singkat, tak sampai 10 menit.  Tapi rasanya? WOW! Tak bisa disampaikan dengan kata-kata.  Sangat sangat sangat luar biasa.  Tak bisa dilupakan.  Dan tak bisa diceritakan secara gamblang.  Kalaupun cerita ini sudah terlihat kehebatan wahananya, sebenarnya tidak ada apa-apanya.  Harus dirasakan sendiri, baru bisa tahu luar biasanya wahana ini.

Setelah itu, rasanya sudah cukup.  Yah, salah juga karena mencoba wahana terbaik.  Jadi wahana-wahana lain dianggap biasa saja.  Setelah itu kami berkeliling lagi.  Menikmati suasana New York dan sekitarnya.  Memasuki wahana Lights, Camera, Action! Hosted by Steven Spielberg.  Di wahana tersebut dijelaskan proses bagaimana pembuatan efek dalam sebuah film.   Kami disuguhi pemandangan New York di malam hari.  Yang awalnya tenang, sampai datang badai, dan berbagai kejadian alam lainnya.  Seperti menonton pembuatan film secara langsung.  Pengalaman yang luar biasa.

Keliling...  Keliling....  Keliling lagi.  Tempat yang sangat luas dan pemandangan yang unik membuat kami tak lelah untuk berkeliling.  Sampai akhirnya memutuskan untuk mencoba wahana Madagascar.  Di wahana ini kita menaiki sebuah perahu yang berisi sekitar 12 orang.  Dibawa keliling sungai buatan.  Selama perjalanan mengarungi sungai disuguhkan potongan-potongan dialog dalam Madagascar, serta patung-patung bergerak para pemain Madagascar.

Mendekati akhir perjalanan kami sempat panik.  Bagaimana tidak, di depan kami sudah menunggu air terjun yang cukup deras.  Dan pasti membasahi kami kalau lewat di bawahnya.  Kami semua takut kebasahan.  Bukan apa-apa, karena kami tidak ada yang membawa baju ganti.

Kami menunggu perahu melewati air terjun dengan harap-harap cemas.  Ternyata air terjun langsung berhenti saat kami mendekatinya.  Pfiuh.  Akhirnya bisa bernafas lega.  Asal tahu saja, ternyata di dekat air terjun tersebut ada kamera yang memotret ekspresi wajah kita yang ketakutan melihat air terjun.  Tak disangkal lagi, yang terlihat di foto adalah wajah-wajah panik.  Ckckck...  Dan foto bisa diambil saat sudah keluar dari lingkungan wahana tersebut.  Hufh...  Kenapa nggak bilang dari awal yah, kan  bisa senyum manis kalau tahu difoto... *nyengir kuda*

Kami memutuskan untuk mengakhiri petualangan di USS karena terlalu lelah.  Kadang ada merasa sayang karena hanya mencoba sedikit wahana.  Tapi tidak apalah.  Toh berkeliling saja sudah membuat senang.  Saya berniat suatu saat akan mengunjunginya lagi dengan uang hasil keringat saya sendiri.  Dan akan mencoba semua wahananya.  :)

(Berikutnya: Sky Park @ Marina Bay Sands, Arab Street, Singapore Cruise, lihat di Bagian 3)

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan komentar... :)