Di perjalanan pulang saya singgah ke warung sayur. Dan apa yang saya cari......PISANG KEPOK! Salah satu cemilan favorit saya. Heeheee.. Saya prefer pisang kepok daripada pisang raja. Rasanya tidak terlalu manis dan teksturnya juga gak terlalu lembek. Enaknya digoreng dengan tepung goreng pisang ADABI (nyempilin dikit yaa merk dagangnya...), atau dipanggang trus dikasih susu kental manis coklat, taburan meses, dan parutan keju. Yuuum.. Delisioso!
Sayangnya bayangan sempurna saya tentang pisang keju lenyap seketika. Ternyata di warung itu tidak ada pisang kepok. Tapi masa saya pulang dengan tangan kosong? Setelah melirik bentar, terlihatlah si ubi jalar yang tampak manis di rak. Dipikir-pikir sebentar, akhirnya mereka memenangkan hati saya dan berhasil kubawa pulang dengan hanya Rp 3500 per 2 buah ubi. Saya ga lihat proses nimbangnya sih, tapi perkiraan saya itu beratnya sekitar 1/4 kg.
Sampai di rumah, kedua ubi dicuci sampai tanah-tanahnya lepas semua. Dan karena saya sendirian di rumah, hanya 1 buah yang saya rebus. Memang lebih cepat kalau kita masak dengan proses menggoreng sih, ya. Tapi, please. Hitung jumlah asam lemak jenuh atau si kolesterol jahat dalam minyak goreng. Huuufh. Hindari deh sebisa mungkin.
Sambil nungguin si ubi masak, sambil nonton drama Korea di Indosiar. Yang judulnya Miss Ripley. Sumpah ya tiap nonton drama itu bawaan ngedumeeeel aja. Kok ada perempuan picik dan munafik kayak Mi Ri yaa...??? Jahatnya. Lelaki sebaik Direktur Jang dicampakkan demi lelaki yang lebih kaya. Hrrggghhhh..!!! *mengepalkan tangan*
Eh, kok jadi ngomongin drama, ya...??! :p
Lanjut! Kita lihat kondisi si ubi itu. Setelah sekitar 45 menit (lama ya?) akhirnya si ubi benar-benar matang. Saya matikan api, angkat ubi ke piring, dan membelahnya. Voila!! Si ubi ternyata berwarna ungu. Saya kira warnanya oranye atau putih, karena kulitnya warna putih. Ubi ungu setahu saya kulitnya warna merah kecoklatan gitu. Tapi, apa mungkin ubi ini hasil persilangan ya? Karena tidak seluruhnya berwarna ungu, tengahnya putih. Kayak gini nih:
Warnanya cakep, ya! :)
Ah, terserahla. Yang penting rasanya manis nis nis..!! Dan tentunya karena mengandung karbohidrat, si ubi ini bersifat mengenyangkan. Bahkan menurut saya lebih mengenyangkan daripada nasi.
Untuk lebih tepatnya, kandungan gizi ubi jalar dapat dilihat di bawah ini. (diambil dari blog Eemoo-esprit )
Nilai kandungan gizi Ubi Jalar per 100 g (3.5 oz)
Energi 360 kJ (86 kcal)
Karbohidrat 20.1 g
Pati 12,7 g
Gula 4.2 g
Diet serat 3,0 g
Lemak 0,1 g
Protein 1,6 g
Vitamin A equiv. 709 mg (79%)
- Beta-karoten 8509 mg (79%)
- Lutein dan zeaxanthin 0 mg
Thiamine (Vit. B1) 0,1 mg (8%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,1 mg (7%)
Niacin (Vit. B3) 0,61 mg (4%)
Asam pantotenat (B5) 0,8 mg (16%)
Vitamin B6 0,2 mg (15%)
Folat (Vit. B9) 11 mg (3%)
Vitamin C 2.4 mg (4%)
Kalsium 30,0 mg (3%)
Besi 0,6 mg (5%)
Magnesium 25,0 mg (7%)
Fosfor 47,0 mg (7%)
Kalium 337 mg (7%)
Sodium 55 mg (2%)
Seng 0,3 mg (3%)
Source: USDA Nutrient database
Manfaat ubi jalar juga buanyaaak.. Salah satunya sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, manfaat lain ubi jalar diantaranya dapat dilihat di web ini, dan di sini.
Wah, mantep kan. Maaf yah, saking banyaknya manfaat si ubi ungu saya sampe capek ngetiknya dan malah cuma ngasih link nya aja. *sungkem pembaca*
Cakep, manis, banyak manfaat lagi. Mirip kayak saya, ya... :) *hueeeeks*
*lari sebelum ditimpukin*
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan komentar... :)