Nah, 2 malam yang lalu, ada kejadian 'aneh'. Aku yang lagi di kamar tiba-tiba mencium bau durian yang sangat menyengat. Gak tiba-tiba sih, cuma memang sebelumnya ada suara pintu terbuka, karena memang jam nya papa ku pulang kantor. Awalnya serem juga kok tiba-tiba ada bau durian. Aku gak nyangka yang bawa durian itu papaku, karena kami udah lama gak boleh beli durian karena durian termasuk salah satu pantangan kolesterol tinggi dan asam urat. Sempat terpikir ada 'hantu' durian. Bego ya.... Saking penasarannya sampe turun keluar kamar dan mencari sumber durian. Mengendus-endus, akhirnya terlihatlah durian sekarung di dapur. Sekarung sodara-sodara....!!! Dengan isi kurleb 15 deh ya kalau gak salah. Udah ngences aja bawaan, tapi waktu sudah menunjukkan pukul 11an malam, gak enak aja makan durian kemaleman, takut gak bisa tidur. Akhirnya hasrat pun terpendam.
Besoknya durian ditransfer ke rumah nenek, jadi sisa di kami sekitar 8 buah gitu.

Bahan yang aku pake:
- Gula merah
- Santan instan
- Air (karena santan instan nya super kental, jadi perlu ditambahin air)
- Kayu manis
- Dan pastinya, DURIAN
Cara membuat:
- Didihkan santan, kayu manis, dan air, setelah mendidih masukkan durian.
- Campurkan gula merah yang sebelumnya sudah dicairkan dan disaring.
- Aduk terus supaya santan tidak pecah.
- Tunggu sampai mendidih dan durian tanak.
Memasak durian ini gak butuh waktu yang lama, kareha duriannya sendiri udah mateng dan lembek, beda dengan memasak kolak pisang atau labu yang harus menunggu lama agar bahannya lunak. Daging durian akan terlepas semua dan menyebabkan kuah menjadi lebih kental, jadi airnya dibanyakin dibandingkan masak kolak pisang dsb, supaya kolaknya gak terlalu kental. Kolak durian bisa dimakan dengan teman roti tawar ataupun pulut (ketan) kukus.

Kalau kebanyakan orang sih katanya lebih suka makan kolak durian dengan pulut, tapi aku lebih suka makan pakai roti tawar. Ada juga yang makan buah durian dengan nasi. Orang punya selera masing-masing yaa....
Apapun pilihan kalian, makan dengan pulut, roti tawar, atau nasi, durian Medan tetap terkenal lezat.. Mari kita lestarikan durian Medan! Jangan sampai cicit kita nanti cuma tahu dari cerita aja kalau durian Medan itu super enak, tapi tidak sempat mencicipinya... :)
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan komentar... :)