(lanjutan dari post yang lalu)
Jadi begini ceritanya...
Leluhur kami yang dulu itu tinggalnya di daerah pegunungan. Terus pindah ke daerah pesisir. Di daerah pesisir itu, orang yang memiliki marga berarti beragama non muslim. Oleh sebab itu sejak kepindahan leluhur kami itu ke sana, dia menghilangkan marganya, tapi tetap dipake. Ngga ada, tapi ada. Bingung?? Begitulah yang terjadi...
Dan leluhur kami pun menetap di daerah pesisir tersebut, di Sipirok, Sumatera Utara. Lalu berkeluarga dan berketurunan hingga lahirlah aku sekarang......
Tapi aku masih memiliki masalah, karena aku ngga tau aku ini generasi ke berapa???!!
Sementara temen2 laen tau dia Ritonga ke 17, ke 14, dlsb....
Apakah aku harus mencari langsung ke Tanah Batak sana??
Jujur aja, aku belum pernah sekalipun benar-benar pulang kampung. Maksudku, pulang kampung ke Sipirok itu. Waktu kecil aku mengenal kampungku bernama Meulaboh, yang terletak di Aceh. Aneh, orang Batak pulkam ke Aceh???
Itu karena alm. kakek dari papa ku menetap di Aceh. Jadi waktu kecil itu, guru di sekolahku mengatakan, kampung itu berarti tempat tinggal kakek & nenek kalian.... Yaaah, jadilah aku menganggap kampung ku itu di Aceh.
Sampai usia ku 12 tahun, sehari setelah ulang tahunku, aku baru mengenal yang namanya kampung papaku, tapi bukan kampung tempat asal mula marga Ritonga itu, tetapi kampung tempat unyang unyang nya kakekku tinggal dari dulu, yaitu di Labuhan Bilik, Kab. Labuhan Batu, Sumut.
Di Lab. Bilik itu bener2 tradisional atau tertinggal ya cara mengatakannya?? Pokoknya suasananya sangat jauh berbeda dari Medan. Sebagian besar rumahnya tidak memiliki toilet, termasuk di rumah unyang ku.. Haduuuh.. Untunglah saat itu aku ngga dapat 'serangan', karena biasanya kandung kemih ku selalu penuh..heeeheee...
Mau 'beraktivitas di toilet'? pergi aja ke jamban. Jamban ini sebutan orang2 sana buat dermaga yang juga dijadikan buat tempat jongkok saat sedang 'itu' yang outputnya dijatuhkan ke sungai... Hiiiiyy jorok yaa......
Di Lab. Bilik itu juga banyak ruko tempat orang berusaha Sarang Wallet yang dipasangi tape suara Wallet yang berbunyi ciiiiiiitcuuuuiiiitciiiiciiiiiitcuuuiiiittt yang ribuuuuuut kali.....
Oia, perjalannya juga jauuuuuh. Dari Medan, melewati Rantau Prapat, setelah 3 jam dari RP sampailah di Tj. Sarang Elang. Dari sana naek boat selama +/- setengah jam, sampailah di Lab. Bilik... Totalnya dari Medan +/- 9,5 jam lah.... Tapi ya, dari RP ke TSE, ada suatu daerah namanya Negeri Lama, di situ ada RM seafood, ada menu lobster goreng, uenak'e tenan......... Harganya murah lagi. Hal ini dikarenakan letaknya yang tidak jauh dari laut, jadi mudah untuk memperoleh lobster itu... Rahasia niy, satu2nya hal menyenangkan dari acara pulkam itu ya Rumah Makan itu..... heeeheee...
Yaaa sudahlah....
Yang aku inginkan sekarang pergi ke Sipirok, dan juga 'kampung lama' ku, Meulaboh, Aceh Barat, karena aku kangeeeeeeeeen kali... Dah 8 taunan ngga pernah ke sana lagi... ;'(
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan komentar... :)